implisit
1 TURUNAN FUNGSI IMPLISIT
Apa yang dimaksud dengan fungsi implisit ?
Fungsi implisit yaitu
fungsi yang memuat dua variabel atau lebih. Variabel-variabel tersebut terdiri
dari variabel bebas dan variabel tidak bebas. Biasanya
variable-variabel tersebut dinyatakan dalam x
dan y. Dimana variabel x dan y terletak didalam satu ruas sehingga tidak dapat dipisahkan
menjadi ruas yang berbeda (baca : ruas kiri dan ruas kanan) seperti halnya fungsi
eksplisit.
Fungsi Implisit adalah
secara umum dapat ditulis sebagai f(x,y) = 0 , dengan y sebagai fungsi dalam x. Fungsi
ini dapat dinotasikan dengan y = f (x)
yang disebut fungsi eksplisit, yaitu antara variabel bebas dan variabel tak
bebasnya di tulis dalam ruas yang berbeda.
Dengan sedikit
usaha, kebanyakan mahasiswa akan mampu melihat bahwa grafik dari
y
|
1
|
2
|
1
|
2
|
x
|
(2, 1)
|
titik (2.1) terletak pada grafik, dan tampaknya terdapat
sebuah garis singgung yang terumuskan dengan baik pada titik tersebut.
Bagaimana kita mencari kemiringan garis singgung ini? Mudah, anda dapat
menjawab : hitung saja dy/dx pada
titik itu. Tetapi itulah kesukarannya, kita tidak tahu bagaimana mencari dy/dx dalam situasi ini. Elemen baru
dalam masalah ini adalah bahwa kita menghadapi sebuah persamaan yang secara
gamblang (eksplisit) tidak
terselesaikan untuk y. Apakah mungkin
untuk mencari dy/dx dalam keadaan
seperti ini? Ya, diferensialkan kedua ruas persamaan :
terhadap x dan
samakan hasil-hasilnya. Dalam melakukan ini, kita anggap bahwa persamaan yang
diberikan memang menentukan y sebagai
suatu fungsi x (hanya saja kita tidak
tahu bagaimana mencarinya secara eksplisit).
Jadi setelah memakai aturan rantai pada suku pertama, kita peroleh
Yang belakangan dapat diselesaikan untuk dy/dx sebagai
berikut :
Perhatikan bahwa ungkapan kita untuk dy/dx mencakup x dan y, suatu kenyataan yang sering
menyusahkan. Tetapi kita hanya ingin mencari kemiringan pada sebuah titik di
mana koordinatnya diketahui, tidak ada kesukaran.
Di titik (2, 1)
Jadi kemiringan garis tersebut adalah
.
Dari hasil penggambaran di atas maka dapat di ambil suatu
konklusi sebagai berikut.
Untuk mencari
turunan fungsi implisit ada dua cara yang biasa di tempuh :
1.
Jika fungsi implisit {f(x,y) = 0} dapat diselesaikan ke-y atau dapat dengan mudah diubah menjadi fungsi eksplisit y = f(x) maka untuk mendapatkan dy/dx dengan mudah seperti cara yang
biasa.
Contoh :
4x2y – 3y = x3 – 1
Fungsi implisit di atas
dapat kita ubah menjadi fungsi eksplisit.
Fungsi implisit diatas
sudah berubah menjadi fungsi eksplisit
yang dapat dengan mudah di turunkan.
2. Jika fungsi implisit {f (x,y) = 0}
sulit diselesaikan ke dalam y atau
diubah menjadi fungsi eksplisit maka
perlu cara lain bagaimana
mencari turunan fungsi implisit seperti contoh dibawah ini
Kita samakan turunan-turunan kedua ruas dari
Setelah memakai Aturan Hasilkali pada suku pertama, kita
dapatkan
Walaupun jawaban ini kelihatan berlainan dengan jawaban
terdahulu, tetapi keduanya sama. Untuk itu, kita ganti
dalam fungsi
yang baru kita
dapatkan tadi.
CONTOH SOAL :
Jika y adalah
fungsi implisit dari x yang termuat
dalam persamaan
tentukan
Penyelesaian :
Fungsi implisit di atas
cukup sulit dan rumit untuk dijadikan fungsi
eksplisit. Sehingga kita menggunakan cara kedua. Dengan menggunakan turunan
fungsi implisit dan turunan fungsi elementer di peroleh
BEBERAPA
KESUKARAN YANG TAK KENTARA
Jika sebuah persamaan dalam x dan y menentukan sebuah
fungsi y = f(x) dan fungsi ini
terdiferensialkan, maka metode pendiferensialan implisit akan menghasilkan
sebuah ungkapan yang benar untuk dy/dx.
Terdapat dua “jika” besar dalam
pernyataan ini.
Pertama, perhatikan persamaan
persamaan diatas tidak mempunyai penyelesaian dan karena
itu tidak menentukan suatu fungsi.
sebaliknya,
menentukan fungsi-fungsi y = f(x) =
dan fungsi y =
g(x) =
. Grafik-grafik mereka diperlihatkan dalam gambar dibawah
ini.
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
x
|
y
|
(3, 4)
|
f(x) =
|
f(x) =
|
1
|
2
|
3
|
4
|
-4
|
-3
|
-2
|
-1
|
x
|
y
|
(3, -4)
|
Untungnya, fungsi ini keduanya terdiferensialkan pada
(-5, 5). Pertama perhatikan f. Ia
memenuhi
Bilamana kita diferensialkan secara implisit dan
menyelesaikan untuk f ‘ (x), kita
peroleh
Perlakuan serupa secara lengkap terhadap g(x) menghasilkan
Untuk keperluan praktis, kita dapat memperoleh kedua
hasil ini secara serempak dengan pendiferensialan secara implisit dari
, ini memberikan
Secara wajar, hasilnya identik dengan yang diperoleh di
atas.
Perhatikan bahwa adalah cukup untuk mengetahui
agar dapat
menerapkan hasil-hasil kita. Andaikan kita ingin mengetahui kemiringan garis
singgung pada lingkaran
bilaman x = 3,
nilai-nilai y yang berpadanan adalah 4 dan – 4. Kemiringan di (3, 4) dan (3, –
4), masing-masing diperoleh dari penggantian
adalah
dan
.
CONTOH SOAL :
1.
Cari
jika
Penyelesaian :
2.
Cari
jika
Penyelesaian :
3.
TURUNAN FUNGSI PARAMETER
Jika x = f(t)
dan y = g(t) terdefinisi pada selang D ⊆ R, aturan
x = f(t)
|
y = g(t)
|
, t ∈ D
|
dinamakan fungsi parameter. Pada aturan ini, t
dinamakan parameter, dan himpunan titik (x,y) ∈ R2 dinamakan grafik
fungsi parameter.
Pada fungsi parameter, jika y terdiferensialkan terhadap x,
atau x terdiferensialkan terhadap y, maka kita dapat menentukan
turunannya. Karena y adalah fungsi
dari x, maka kita dapat memisalkan y = F(x). Karena x juga merupakan fungsi dari t,
maka kita mempunyai fungsi komposisi y =
F(x(t)), dengan t pada selang D.
Dengan menggunakan aturan rantai diperoleh
sehingga dalam kasus
hubungan ini
menghasilkan
Rumus ini dikenal sebagai turunan fungsi parameter.
Turunan
Fungsi Parameter
Untuk fungsi parameter
jika fungsi x
dan y terdiferensialkan terhadap
t, dan
pada D, maka fungsi y terdiferensialkan terhadap x, dengan aturan yang di tentukan oleh
|
, D suatu
selang,
|
CONTOH SOAL
Tentukan
dari fungsi parameter
x = 4t2
– 4t
|
y = 1 – 4t2
|
, t ≥ ½
|
Penyelesaian :
dan
Sekarang kita nyatakan
sebagai fungsi
dari x
, t
≥ ½
DaftarPustaka
3. Martono, Koko, Drs, M.Si. 1999. Kalkulus.
ITB Bandung. Penerbit Erlangga.
4. Nuromah, Siti, et al. e-paper.
2014. MAKALAH KALKULUS 1 turunan tingkat tinggi dan turunan fungsi implisit.
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN
MATEMATIKA. http://mamluatunnikmah13.blogspot.co.id/
5. Purcell, Edwin J dan Varberg, Dale. 1990. KALKULUS
dan Geometri Analitis. Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Komentar
Posting Komentar